Pada tiga artikel sebelumnya telah dibahas mengenai budidaya singkong. Jika Anda belum sempat membacanya, bisa mengunjungi halaman berikut:
- Panen Singkong Melimpah: Sejarah dan Syarat Tanam
- Budidaya Singkong: Tata Cara
- Hama Penyakit Singkong saat Budidaya
Ada sejumlah hal yang harus dilakukan sebelum melakukan panen dan pasca panen singkong seperti yang dikutip dari website Kabupaten Buleleng.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Singkong dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak yang rontok.
Umur panen tanaman singkong pohon telah mencapai 6–8 bulan untuk varietas Genjah dan 9–12 bulan untuk varietas Dalam.
Cara Panen
Singkong dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.
Pasca Panen Singkong
Pengumpulan
Hasil panen dikumpulkan di lokasi yang cukup strategis, aman dan mudah dijangkau oleh angkutan.
Penyortiran dan Penggolongan
Pemilihan atau penyortiran umbi singkong sebenarnya dapat dilakukan pada saat pencabutan berlangsung. Akan tetapi penyortiran umbi singkong dapat dilakukan setelah semua pohon dicabut dan ditampung dalam suatu tempat.
Penyortiran dilakukan untuk memilih umbi yang berwarna bersih terlihat dari kulit umbi yang segar serta yang cacat terutama terlihat dari ukuran besarnya umbi serta bercak hitam/garis-garis pada daging umbi.
Penyimpanan
Cara penyimpanan hasil panen umbi singkong dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Buat lubang di dalam tanah untuk tempat penyimpanan umbi segar singkong tersebut. Ukuran lubang disesuaikan dengan jumlah umbi yang akan disimpan.
- Alasi dasar lubang dengan jerami atau daun-daun, misalnya dengan daun nangka atau daun singkong itu sendiri.
- Masukkan umbi singkong secara tersusun dan teratur secara berlapis kemudian masing-masing lapisan tutup dengan daun-daunan segar tersebut di atas atau jerami.
- Terakhir timbun lubang berisi umbi singkong tersebut sampai lubang permukaan tertutup berbentuk cembung, dan sistem penyimpanan seperti ini cukup awet dan membuat umbi tetap segar seperti aslinya.
Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan umbi singkong bertujuan untuk melindungi umbi dari kerusakan selama dalam pengangkutan. Untuk pasaran antar kota/ dalam negeri dikemas dan dimasukkan dalam karung-karung goni atau keranjang terbuat dari bambu agar tetap segar.
Khusus untuk pemasaran antar pulau maupun diekspor, biasanya umbi singkong ini dikemas dalam bentuk gaplek atau dijadikan tepung tapioka. Kemasan selanjutnya dapat disimpan dalam karton ataupun plastik-plastik dalam perbagai ukuran, sesuai permintaan produsen.
Setelah dikemas umbi singkong dalam bentuk segar maupun dalam bentuk gaplek ataupun tapioka diangkut dengan alat trasportasi baik tradisional maupun modern ke pihak konsumen, baik dalam maupun luar negeri.