Artikel bajak sawah Diperbaharui pada 24 Maret 2022
Apa itu bajak?
Bajak merupakan peralatan bertani yang terbuat dari kayu atau besi yang fungsinya menyerupai cangkul dan digunakan mengaduk tanah bagian bawah dan bagian atas dengan tujuan menjaga kelembaban dan membunuh gulma.
Asal muasal
Pertama kali ditemukan di mesir sekitar 6000 tahun yang lalu. Pada awalnya bajak masih berupa alat garuk tanah sederhana yang ditarik manusia, namun seiring berjalannya waktu tenaga manusia tersebut digantikan oleh hewan, antara lain lembu, unta, hingga gajah karena alasan efisiensi waktu dan tenaga.
Bajak sawah di berbagai peradaban
Dalam monumen bangsa mesir kuno, tergambarkan desain bajak yang sudah sangat maju. Mulai dari pengembangan yang awalnya hanya berupa tongkat genggam menjadi sebuah alat yang ditarik oleh hewan, sehingga dapat dikatakan teknologi bajak bangsa mesir kuno berada depan dibandingkan dengan peradaban lain.
Di belakang teknologi bajak bangsa mesir kuno, ada orang-orang Yunani dan Cina. Mereka juga mengembangkan bajak Mesir melalui berbagai perubahan bentuk dan modifikasi. Modifikasi yang dilakukan yaitu penambahan roda dan perubahan bentuk bajak menjadi melengkung ke depan.
Tujuan dari penambahan roda yaitu memudahkan kontrol dan meningkatkan kemampuan manuver. Kayu oak dan kayu elm digunakan sebagai batang penyambung dan besi untuk pisau bajak.
Bangsa Romawi
Selain dikenal sebagai bangsa penakluk, bajak yang mereka gunakan ternyata cukup sederhana dan kasar. Kemajuan besar terletak pada batang pengaduk sederhana untuk bajak tahap awalnya, sehingga dapat menghasilkan tanah yang digarap dengan baik. Mereka hidup dengan sistem hukum Anglo-Saxon, yang mengharuskan setiap orang pembajak untuk membuat bajaknya sendiri, tidak ada yang berhak menggunakan bajak milik orang lain.
Perkembangan bajak sawah
Upaya perubahan pada desain bajak tidak pernah dilakukan hingga tahun 1600 di mana orang Belanda menjadi yang pertama dalam upaya mengubah bentuk bajak.
Perubahan bentuk mulai banyak diberlakukan dari saat itu, namun di Inggris Utara dan Skotlandia perkembangan lebih lanjut mengenai bajak mulai diberlakukan. Tepatnya pada tahun 1730, seorang bernama Joseph Foljambe di Rotherham, Inggris mendesain dan mempatenkan Bajak Rotherham.
Berbeda dengan bajak biasanya, bajak Rotherham tidak memiliki roda , memiliki bilah besi yang lebih ringan dan lebih mudah digunakan. Bajak ini dibangun dari bingkai kayu dengan fitting dan coulter yang terbuat dari besi serta mouldboard dan share ditutupi dengan plat besi.
Bajak Rotherham ini terbukti lebih cepat dan lebih efisien serta mengurangi biaya bagi petani, karena bajak ini hanya membutuhkan dua kuda dan satu orang, dibandingkan dengan bajak tradisional yang membutuhkan empat ekor sapi, seorang pembajak dan pengemudi sapi.
Pada saat itu, desain yang lebih efisien dan lebih ringan untuk menarik yang dimiliki bajak Rotherham sangat dikagumi oleh semua orang yang melihatnya, sehingga selama bertahun-tahun desain ini terbukti sangat populer dan digunakan secara luas di seluruh dunia sampai dibuat pabrik pertama yang memproduksi bajak ini dalam skala besar.
Bajak sawah 33 tahun kemudian
Pada tahun 1763, seorang pria asal Berwickshire bernama John Small melakukan perubahan terhadap mouldboard pada bajak. Melalui berbagai percobaan pada bentuk dan pola mouldboard, John Small menghasilkan bentuk besi cor universal yang mampu mengubah tanah secara lebih efektif, yaitu dengan menggunakan lebih sedikit tenaga, dan tekanan pada kuda dan bajak serta lebih tidak mudah aus.
Desain bajak ini dikenal dengan nama ‘Scots Plough’, dan merupakan awal dari bajak mouldboard modern.
Perkembangan bajak sawah terus terjadi
Sejak pertengahan tahun 1800-an, terjadi banyak perubahan besar dalam pengembangan bajak. Mulai dari pergantian bajak kuda menjadi bajak yang mengandalkan tenaga uap yang lebih efisien dengan bajak yang lebih besar.
Pada awal 1900-an, traktor mulai mengambil alih dari mesin bertenaga uap dan menjadi awal dari sistem pertanian modern saat ini.
Tahun 1928 muncul sebuah desain yang bernama 3 point linkage. Desain ini adalah desain brilian milik Harry Ferguson yang telah me-revolusi pertanian.
3 point linkage mendapatkan namanya dari tiga titik yang melekat pada implement, membentuk bentuk segitiga atau “A”. Dua lengan bawah digunakan untuk mengangkat dan menurunkan, dan yang atas, yang diulir untuk penyesuaian dan keseimbangan. Sistem pemasangan alat ini ke traktor sekarang digunakan secara universal di seluruh industri pertanian.
Perubahan besar bajak sawah sejak 1950-an
Reversing Mechanism
Bajak modern memiliki sistem pembalikan hidraulik untuk membalik mata bajak di dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Mekanisme hidraulik ini dibantu dengan penyejajaran rangka utama hidraulik dengan tujuan meningkatkan stabilitas dan membantu mengurangi gaya pada bajak dan traktor selama proses pembalikan.
Wheel Settings
Traktor modern memiliki penggerak 4-roda dan memiliki pengaturan roda yang lebih luas, sehingga traktor lebih seimbang.
Front Furrow Width Adjustment
Bajak modern memiliki sistem untuk menyesuaikan lebar alur depan dengan roda tractor (lihat gambar). Tujuannya untuk memudahkan pengaturan dan kompabilitas bajak dengan tractor.
Furrow Width
Selama bertahun-tahun, lebar alur (X pada gambar) mengalamai peningkatan yang awalnya 6 inci menjadi lebih dari 20 inci. Pada tahun 1930-an, kuda dan bajak pada traktor dioperasikan dengan lebar alur 6 hingga 9 inci karena daya yang terbatas untuk menarik mereka, berbeda dengan saat ini.
Frame Design
Awalnya, bajak dibangun dari batang baja padat berbentuk persegi panjang atau rel membentuk bagian berbentuk ‘A’ yang ditempelka pada badan tractor. Sistem tersebut tidak efektif pada bajak yang besar dan berat, sehingga mesin bajak modern diproduksi dari bagian kotak satu potong dengan tujuan menjaga berat seminimal mungkin.
Furrow Width Adjustment
Untuk meningkatkan efisiensi saat membajak, alur harus semakin lebar dan mampu disesuaikan. Tujuannnya untuk menyesuaikan dengan kondisi tanah, membantu mengurangi tingkat persediaan manufaktur dan dealer, dan meningkatkan kecepatan operasi.
Perubahan dalam pengaturan lebar bajak ditemukan pada awal 1980-an. Melalui sistem yang bernama Variable Width ‘on-the-move’ yang mampu secara hidrolik mengubah lebar alur agar sesuai dengan jenis tanah yang dibajak, yang mampu membuktikan dan menghasilakn output berupa efisiensi keluaran dan peningkatan hasil bajak karena operator mampu membajak lebih banyak hektar per-harinya.
Plough Clearance
Kerangka bajak dengan jarak antar badan saat ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga bajak dapat bekerja lebih cepat dan mampu menghapai sisa residu yang lebih besar dari tanaman yang tinggi.
Plough Protection
Bajak modern memiliki sistem setel ulang otomatis, lebih panjang, lebih berat dan tidak ‘melompati’ rintangan seperti di masa lalu. Bajak modern dibuat dengan ketahanan yang lebih besar terhadap keausan dan mampu beroperasi dalam kondisi kerja yang lebih keras pada kecepatan operasi yang lebih tinggi tanpa henti.
Sumber:
- http://www.ploughmen.co.uk/about-us/history-of-the-plough
- http://www.earlybritishkingdoms.com/kids/saxon_farming.html
- http://primaryfacts.com/8064/anglo-saxon-farming-facts-about-agriculture/
- http://www.ferguson-museum.co.uk/3_point.htm
- https://www.antiquepower.com/normal-blog/2015/8/3/harry-ferguson-and-the-three-point-hitch
- https://industrialrevolutiongroupbuddies.weebly.com/agriculture.html